Minggu, 08 Juli 2012

UNTUK SAHABATKU

KUTULIS RANGKAIAN KATA INI UNTUK SAHABATKU (WINDA DAN NAIYA)

Untuk sahabat seperjuanganku, aku mengenalmu tanpa sengaja dan mencoba akrab denganmu dalam ikatan ukhuwah. Seiring berjalannya waktu, ukhuwah itu masih tetap terjalin sampai detik ini. Tiap harinya diisi untuk saling melengkapi satu sama lain, masa – masa kebersamaan ini tak bisa terlewatkan. Karena, jika kita sudah menjalani kehidupan masing – masing dengan keluarga kita, pertemuan dan kebersamaan itu hanya akan menjadi saksi sejarah kita kelak. Hingga suatu saat, kenangan itu akan kuceritakan pada anak – anakku kelak. Akan aku ceritakan, betapa bahagianya aku memiliki sahabat dan saudara sepertimu. Semoga ikatan ukhuwah ini bukan hanya terjalin di dunia saja,  mudah – mudahan Allah mengumpulkan kita dalam jannah-NYA kelak.

                Itulah yang kurasa saat perjalanan kemaren, perjalanan yang penuh dengan perjuangan namun berakhir pada keindahan yaitu sampai pada tujuan yang sudah kita rancang pada malam sebelumnya. Sempat terpikir untuk membatalkan agenda tersebut dikarenakan hari sudah mulai melebihi batas dhuha. Namun, semangat kebersamaan itu akhirnya meruntuhkan niat itu demi terciptanya kebahagiaan satu sama lain. Singkat cerita akhirnya kita menempuh perjalanan yang sangat panjang dan terjal, berliku dan berkelok. Namun, pemandangan di sepanjang perjalananku ini akhirnya dapat menutupi rasa kebosanan ini. Yang penting HADAPI, HAYATI, NIKMATI. Hadapi rintangan tersebut demi tercapainya tujuan kita yang sudah direncanakan beberapa hari yang lalu, hayati setiap keindahan alam sepanjang perjalanan, dan nikmati apapun halangan dan rintangan yang terjadi sepanjang perjalanan tersebut. Setelah perjalanan panjang dan terjal tersebut, akhirnya kita sampai apda tujuan kita sebelumnya. Akhirnya kitapun menikmati apapun yang ada disana dan masih tetap dengan kebersamaan kita.

                Dari situlah kita dapat mentadaburi indahnya ciptaan Allah yang sungguh sangat sempurna itu. Sungguh bentuk yang sangat indah jika dapat terlukis dan tergambarkan. Sepanjang area tujuan itu, kita menikmati kebersamaan kita dengan ditemani keindahan alam tersebut. Keindahannya tidak ada yanga dapat menandinginya. Setelah sekian lama kita tidak merasakan kebersamaan ini, akhirnya tempat itulah yang menjadi saksi kebersamaan kita dari dahulu sampai sekarang. Kebersamaan yang belum tentu bisa dinikmati saat kita sudah mempunyai kehidupan masing – masing. Hati yang ikhlas itu masih ada dalam benak kalian dan melekat, karena kalian sungguh sangat mneikmati perjalanan panjang dan terjal tersebut. Semoga Allah selalu menjadikan kita sebagai hamba – hamba yang dicintai-NYA. Jujur saya mengakui, aku bersyukur memiliki sahabat seperti kalian yang sampai saat ini masih istiqomah dengan ajaran-NYA. Semoga Allah tetap meneguhkan hati kalian agar tetap istiqomah.

                Sahabat, aku mempunyai pesan agar kita tetap istiqomah dan saling menguatkan apapun yang terjadi. Seorang bijak berkata:
”Bila Allah membuat alam dan makhluk serba memusingkan, maka itu adalah panggilan agar kau mencari ketenangan pada kebersamaan dengan-NYA. Bila Allah memberimu musibah, Dia ingin kau kembali pasrah dan berserah. Bila Allah memberimu ujian, Dia ingin kau mencari-NYA untuk meminta pertolongan-NYA. Bila Allah memberimu kesempitan, Dia ingin kau kembali pada-NYA untuk mencari kelapangan. Subhanallah, betapa sayangnya Allah pada kita”

                Sungguh sangat menyentuh kalbu. Bahwa, sedekat apapun manusia dengan makhluk-NYA, tetap Allah lah yang menjadi sandaran-NYA. Apapun yang terjadi dengan kalian ataupun aku, tetap yakin bahwa Allah selalu ada untuk menolong dan membantu kita. Allah tidak akan meninggalkan kita dalam keadaan rapuh, bahkan Allah lah yang selalu menguatkan. Sahabat, tetaplah istiqomah dan menjadi diri kalian bukan menjadi orang lain. Tetap yakin bahwa Allah selalu ada untuk membantu dan menolong kita apapun yang terjadi baik sedih ataupun senang Allah selalu setia menemani kita.  
Ukhibbukifillah…
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar