Malam ini aku merindukan wajah yang teduh itu, wajah yang dibalik
keteduhannya menyimpan kecemasan terhadap buah hatinya yang pergi
mencari ilmu. Mamah.. walaupun baru saja beberapa jam yang lalu saya
sampai di bandung dari perjalanan panjang cirebon-bandung. Hal ini
dilakukan hanya untuk bertemu kedua belahan jiwaku itu..mamah, papah,,,
Mamah..sosok
perempuan yang sederhana, yang tidak mau apa-apa selain membahagiakan
buah hatinya. Lelah karena bekerja seharianpun tak dirasakannya, peluh
bercucuranpun terasa nikmat jika anaknya bahagia.. tidak pernah menuntut
papah untuk membelikan ini itu, sehingga alhamdulillah keluarga kami
tidak mengenal kata korupsi. Konon katanya korupsi itu timbul ketika
banyaknya tuntutan yang terjadi dalam keluarganya terutama istri.
Papah,
sosok lelaki yang bijaksana lagi tegas,, tiada lelah mencari nafkah
untuk keduanya anaknya yang pergi ke negeri seberang kota.. beliau tidak
mau anaknya terjerumus kedalam jalan yang salah, sampai ketika anaknya
pergi untuk menginap di rumah teman tidak diijinkan, dan jika pulang
malam beliau rela untuk menjemputku, saya merasa dilindungi walaupun
saat itu bukan perasaan itu yang timbul. Tapi rasa kekesalan karena
papah selalu mengontrol kegiatanku dan aktifitasku, jujur waktu itu saya
benci sama papah. Maafkan yayu pah.. setelah beranjak dewasa, saya
mengerti kalau itu semata dilakukan untuk melindungi anaknya dari segala
bahaya. Itu yang kurasakan ketika berinteraksi dengan beliau.
Keikhlasan
hati mamah dalam membahagiakan anaknya tidak pernah pudar, sampai pada
saat anaknya jarang pulangpun beliau memakluminya.. walaupun aku tahu
ada semburat kesedihan ketika saya tidak pulang sedangkan teman-teman
sebaya saya pulang ke rumah disaat liburan, sedangkan saya tidak bisa
menikmati keindahan itu.. tapi saya yakin bahwa ini yang disebut dengan
tadhhiyah (pengorbanan).. yang balasannya lebih nikmat daripada
kenikmatan yang saya korbankan sekarang, karena kenikmatan di dunia ini
hanya fatamorgana..
Namun, jujur saya akui,, ketika aku tidak
mendapatkan nikmat itu (bertemu dengan mamah) aku sampai menangis, tidak
bergairah melakukan aktifitas.. hanya wajahnya yang teduh yang selalu
ku ingat. Ya Rabb.. hamba menduakanmu dengan mamah.. maafkan aku.. kasih
sayang hamba pada mamah tak terkira jumlahnya,,namun kasih sayangn yang
diberikan sejak saya masih dalam janin jauh lebih tidak terukur
jumlahnya daripada kasih sayangku ini.
Dede, walaupun statusnya
sebagai adikku satu-satunya, tetapi dia adalah sosok pria yang sangat
menyayangi kakak perempuannya. Sangat melindungi kakaknya dan tidak mau
menyakiti atau melukai perasaan kakaknya satu-satunya. Pernah ketika
masih anak-anak, usia TK kalo tidak salah karena saya sering menyuruh
ini itu dede tidak mau jadi bungsu dan mau tukeran dede yang jadi kakak
gitu. Sampai saat itu saya tidak mau menyakiti adikku karena menyuruh.
Saya lebih sering mengerjakan sesuatu sendiri, sampai sekarang. Terima
kasih dede telah mengajarjan yayu tentang artinya menghargai orang lain
dan tidak asal nyuruh, lebih enak jika sesuatu itu dikerjakan sendiri.
Yayu sayang dede karena Allah.
Ya Allah saat ini hamba kangen sama
mamah.. mah, maafkan yayu belum bisa menjadi anak yang benar-benar
berbakti pada orangtua.. pah, maafkan yayu karena belum bisa memenuhi
apa yang diinginkan olehmu. Yang penting khan proses bukan hasil, iya
khan pah?
Kerelaan papah ketika anaknya membutuhkan sesuatu, beliau
bersedia mencarikannya sampai dapat tidak peduli sampai meminta orang
lain untuk membantu mencarikan apa yang diinginkan anaknya. Saya
teringat waktu itu papah lagi di bandung karena urusan dinas, sedangkan
saya sedang membutuhkan papan untuk ujian kelas 3 SMP, sampai papah
menelepon orang kantor untuk mencarikan papan itu, sampai sekarang papan
itu masih tersimpan di sudut kamarku.. walaupun saya menerimanya bukan
dari tangannya, tapi dari tangan orang lain yang memang disana terletak
kasih sayang papahku..
Saya beruntung mendapatkan orangtua yang
keduanya sangat menyayangi anak-anaknya. Saya beruntung karena
dilahirkan dari keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai islam,
walaupun keluarga kami khususnya bukan keturunan kiyai atau ustadz,
namun kakek adalah seorang lelaki bijak yang sangat disegani oleh
penduduk sekitar, dibilang ustadz, bukan kiyai juga bukan. Tetapi beliau
adalah kiyai yang bukan ustadz dan ustadz yang bukan kiyai.. ga ngerti
ya? Sama saya juga. Beliau yang tidak mau mempunyai cucu yang buta huruf
Al Qur’an. Orang yang mengenalkan dan melancarkan bacaan Al Qur’an saya
adalah kakek saya sendiri. Ditambah dengan pengulangan oleh mamah di
rumah. Saya diajarkan betapa pentingnya bersikap sederhana, karena pada
hakikatnya sikap sederhana itu tidak mengundang kejahatan orang lain
yang melihat kita. Kesederhanaan sangat melekat dalam diri keluarga
kami, namun dengan kesederhanaan itulah kita dapat mengetahui betapa
pentingnya nilai kezuhudan seseorang dalam menghadapi kehidupan yang
sebenarnya. Tidak berlimpah-limpahan kemewahan dalam mejalani kehidupan.
Alhamdulillah
walaupun saya tidak ikut pesantren, saya memahami sufinah, sulam,
jurmiyah, nakhwu, sharaf, dan bahasa arab tingkat dasar. Alhamdulillah
keluarga kami sangat menjunjung tinggi nilai keislaman sehingga paman
saya sendiri adik mamah yang paling bungsu, walaupun beliau tidak
membuka pesantren tetapi gaya belajar dan metodenya seperti belajar di
pesantren. Namun pada saat saya beranjak SMA saya tidak mau mengaji
lagi, karena merasa sudah mulai disibukkan dengan tugas PR yang
dikerjakan malamnya, ngajipun menjadi jarang dan sering bolong.
Astaghfirullah..
Berbicara tentang kesederhanaan, apakah yang
diajarkan oleh orangtuaku selama ini membentuk dalam sifat genetikku
atau sebaliknya. Berbicara pada masa lalu, itulah yang diajarkan oleh
orangtuaku semasa kecil silam, sehingga membentuk pribadiku seperti
sekarang. Yang menjadi pertanyaan, apakah sifat genetik mamah yang
sangat menjunjung tinggi kesederhanaan tertanam dalam diriku? Aku tak
tau..
Konon katanya, qarun itu hancur karena tidak adanya
kesederhanaan yang dimilikinya disaat menerima segala kenikmatan yang
dimilikinya, dia hancur bersama harta yang dimilikinya. Bisa jadi kita
juga bisa hancur karena tidak memiliki sikap ketidaksederhaan itu.
Pada
hakikatnya sikap sederhana itu timbul dari rasa kezuhudan, jika zuhud
itu sudah melekat dan menyatu dalam hati kita maka sikap sederhana itu
akan timbul dengan sendirinya. Bukan keluarga pemalas yang tidak
mandiri, bukan keluarga yang hobinya foya-foya dan tidak tegas, bukan
keluarga koruptor. Tetapi keluarga yang dilandasi kasih sayang dan
kesederhanaan. Itulah yang sedang dibangun oleh keluargaku. Oleh karena
itu, jangan pernah berhenti untuk berikhtiar, untuk mencapai ridhoNYA
dan meraih apa yang diinginkan. Serta jangan letih untuk berdoa memohon
ampunan pada Allah, mari bangkitkan semangat!! Karena kita bukan
keluarga yang pemalas yang hanya bergantung pada orangtua, kita adalah
pekerja keras dan mandiri serta menjunjung nilai kesederhanaan.
Fiuh….
Ini adalah coretan kerinduanku kepada mamah dan keluargaku di Cirebon dan Kuningan sana.
Mamah,
papah, dede, yayu mencintai dan menyayangi kalian karena Allah.. terima
kasih sudah menyayangiku sepenuh hati, maafkan yayu belum bisa membalas
semua kebaikan kalian, tiada daya upaya terima kasih atas semuanya. Ya
Allah satukanlah kami kelak di surgaNYA.
Sepupuku mba, neng, ceuceu, akang, aa, teteh, ade, adek-adek ponakanku yayu menyayangi kalian karena Allah,,,
Uwa, mamang, bibi, terima kasih telah banyak membantu kami dalam banyak hal
Mamo
tua (kakek dari mamah), yayu merindukanmu saat ini, semoga tenang di
alam sana.. terima kasih atas semua yang diberikan selama masih hidup
hingga akhir hayat terutama tidak membutakanku dalam Al Qur’an dan
ajaran islam ala pondok.. terima kasih tidak terkira untuk semua
jasamu..
Minde (nenek dari mamah), terima kasih selama masih hidup
telah mengajarkan yayu tentang kesederhaan, yayu salah satu cucu yang
lumayan bandel,,maafkan yayu minde, semoga tenang disana bertemu mamo
tua di surgaNYA kelak. Terima kasih atas penguatan nilai islam sepanjang
hayat.
Embah+embah gede (kakek, nenek dari papah), walaupun embah
gede tidak pernah bertemu namun dari cerita beliau itu sungguh bijaksana
sungguh seperti papah, embah terima kasih telah mengajarkan yayu
tentang hakikat menjadi perempuan yang sesungguhnya, tidak galak dan
seperti cowok, kelembutan embah seperti kelembutan mamah, kesabaranpun
mengingatkanku pada mamah. Semoga mereka tenang di alam sana.
Saya merindukan kalian saat ini.. I LOVE U Because Allah...
Ya
Allah terima kasih atas semua yang diberikan kepada keluarga kami,
terima kasih atas semua kasih sayang yang diberikan selama ini pada
keluarga kami. Terima kasih atas segala kenikmatan ini, jangan lepaskan
kami dari genggamanmu ya Rabb..
Semoga syukur ini diterima..
Amiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar